1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Warga Sydney dengan Vaksin COVID-19 Lengkap Bisa Piknik Lagi

13 September 2021

Pemerintah negara bagian mendesak mereka yang belum divaksinasi COVID-19 untuk segera mendapatkan suntikan atau berisiko kehilangan kebebasan saat dilonggarkannya lockdown.

https://p.dw.com/p/40FP0
Suasana di Sydney, Australia, pada 16 Agustus 2021
Suasana di Sydney, Australia, pada 16 Agustus 2021Foto: Bai Xuefei/Xinhua/picture alliance

Aturan penguncian atau lockdown untuk meredam laju infeksi virus corona di Sydney, Australia, pada hari Senin (13/09) mulai dilonggarkan. Namun pelonggaran ini hanya berlaku bagi mereka yang sudah divaksinasi lengkap. Orang-orang kembali boleh bertemu dalam kelompok-kelompok kecil dan dengan waktu yang dibatasi.

Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) pada hari Senin mengatakan bahwa laju vaksinasi COVID-19 kini mulai melambat karena warga yang telah menerima dosis pertama sudah mendekati 80%. Pemerintah mendesak mereka yang belum divaksinasi untuk segera mendapatkan suntikan atau berisiko kehilangan kebebasan saat dilonggarkannya aturan pembatasan.

Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian, berjanji melonggarkan beberapa pembatasan bagi 8 juta penduduk di negara bagian itu setelah tingkat vaksinasi dosis kedua mencapai 70%, yang diperkirakan akan tercapai sekitar pertengahan Oktober. Sejauh ini, sekitar 46% dari populasi orang dewasa di New South Wales telah divaksinasi lengkap, jumlah ini di atas rata-rata nasional sebesar 42%.

"Bagi Anda yang memilih untuk tidak divaksinasi, itu adalah pilihan Anda, tetapi jangan berharap untuk melakukan semua yang bisa dilakukan orang yang divaksinasi ketika kita mencapai 80%," kata Berejiklian saat konferensi pers di Sydney, ibu kota negara bagian itu.

Piknik boleh tapi dibatasi

Mulai Senin (13/09), sejumlah pembatasan telah dilonggarkan untuk penduduk yang sudah divaksinasi penuh di Sydney. Sejumlah keluarga dan teman-teman pun bertemu di tempat terbuka seperti di taman dan pantai. Mereka bisa kembali bertukar cerita setelah wabah varian Delta membuat kota terbesar di Australia itu lumpuh.

Meski demikian, pemerintah setempat tetap menerapkan aturan yang ketat: Hanya lima orang yang sudah divaksinasi lengkap boleh berkumpul di luar ruangan selama satu jam. Sementara untuk daerah yang termasuk hotspot virus diberlakukan aturan yang lebih ketat.

Di seluruh Sydney juga masih berlaku batas jarak perjalanan maksimal lima kilometer. Meskipun kelonggaran yang diberikan masih sangat terbatas, Lisa Doyle yang bekerja sebagai pengasuh menyambut baik perubahan itu. Doyle mengatakan perubahan ini akan membuat masa lockdown "jauh lebih mudah" untuk dijalani. 

"Saya pikir, pelonggaran pembatasan hari ini telah memberi saya lebih banyak ketenangan pikiran bahwa kita bisa pergi keluar dan kita diizinkan untuk berkumpul," ujar Lisa Doyle.

Rindu bertemu keluarga

Warga lainnya yang bernama Damien Carr mengatakan perubahan aturan itu "hebat", tetapi seperti banyak orang, ia menantikan hari-hari saat lebih banyak aturan dicabut.

"Saya dapat kembali mengobrol dan berkumpul dengan lebih banyak teman tetapi saya ingin melihat kedua anak saya. Saya belum dapat bertemu putri saya selama lebih dari dua bulan dan dia tinggal hanya 10 kilometer dari sini," kata Damien Carr. "Itu sebenarnya hal terberat bagi saya selama lockdown."

Penduduk Sydney juga dengan hati-hati berharap perubahan aturan menandakan awal dari berakhirnya 18 bulan pembatasan yang bersifat buka-tutup ini.

"Kebanyakan orang yang saya kenal, mereka ingin pergi ke restoran, mereka ingin merayakan sesuatu, mereka ingin berulang tahun," kata Carr. "Saya pikir itu akan menjadi pesta besar, tetapi saya pikir kita belum sampai ke sana."

ae/hp (AFP, Reuters)